Jumat, Juni 05, 2009

Sekilas Tentang MAN Cendekia Jambi


Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cendekia Jambi yang dibangun atas tanah seluas 5 Ha dengan luas bangunan/gedung 4.624,76 M2 terletak di Desa/Kelurahan Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Berdiri sejak tanggal 3 Desember 2004, dan pada 11 Maret 2009, diresmikan sebagai salah satu MAN negeri bersamaan dengan 174 unit sekolah madrasah se Indonmesia.
Launching penegerian madrasah di lingkungan Departemen Agama ini, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama RI, H Maftuh Basyuni dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN) Taufiq Effendi, disaksikan Gubernur Jambi, H Zulkifli Nurdin serta Dirjen Pendidikan Islam Dep Agama, HM Ali MA, serta Bupati Muaro Jambi dan juga hadir Bupati Pariaman serta para Kakanwil Agama se-Indonesia, dipusatkan di halaman Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Cendikia Jambi
Gedung Madrasah Aliyah Negeri Cendekia ini terdiri dari bangunan, gues house seluas 212,57 M2, kantin 644,00 M2, pos jaga 26,78 M2, asrama putra 367,40 M2, asrama putri 728,40 M2, masjid 763,51 M2, perpustakaan 125,05 M2, laboratorium 103,35 M2, ruang belajar (9 Kls) 793,25 M2, poliklinik 160,69 M2, ruang guru 122,72 M2, gedung serbaguna 446,82 M2, rumah dinas kepala sekolah 70,04 M2, rumah dinas Ka TU 60,18 M2.
Gedung sekolah Madrasah Aliyah Negeri Cendekia ini mulai dibangun tahun 2003 dan dioperasionalkan sejak 2007. Jumlah siswa 119 orang, yaitu, angkatan pertama 50 orang, yang terdiri dari putra 30 orang dan putri 29 orang, sedangkan angkatan kedua 60 orang, yakni putra 30 dan putrid 30 orang.
Sedangkan tenaga pengajar /guru sebanyak 24 orang, terdiri dari PNS Depag 11 orng, PNS Diknas du orang, tenaga honorer tetap 11 orang.
Gubernur Jambi, H Zulkifli Nurdin mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Jambi sebagai tuan rumah dalam launching madrasah se-Indonesia yang dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri Cendikia Jambi ini.
Salah satu faktor penting dalam dan setral dalam pembangunan adalah SDM yang berkualitas dan professional, karena itu peranan pendidikan baik formal maupun nonformal dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas sangat menentukan. Maka itu tidak berlebihan bila pemerintah menempatkan pembangunan sektor pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan.
Dikatakan Gubernur, sumber daya manusia tidak hanya menciptakan manusia yang memiliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi saja, akan tetapi juga pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan yang bermuara pada tingginya kualitas moral. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Jambi terus memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan kelembagaan keagamaan, sarana ibadah. Apalagi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya baru dapat dirasakan pada masa yang akan datang.
Pendidikan sangat diperlukan dalam menghadapi globalisasi, maka itu Pemerintah Provinsi Jambi terus memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan kelembagaan, keimanan, sarana ibadah, pertemuan antar umat beragama dan peningkatan pelayanan keagamaan, pelatihan dan pembinaan pondok pesantran serta dialog tokoh-tokoh agama dan kemasyarakata
Saat ini Madrasah Aliya Negeri Cendekia dipimpin oleh Drs H Muslim, MPd, mempunyai visi Terwujudnya insan yang memiliki keseimbangan spiritual, intelektual, dan moral serta berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan umat dengan dasar pengabdian kepada Allah SWT, sedangkan misi Penyelenggaraan proses pendidikan Islam yang berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi dan berbasis ada lilalamin sebagai kholofatullah filardi.
Yakni, mengembangkan pola belajar dengan berbasis pondok pesantren dengan manajemn professional yang Islami guna menciptakan suasana kehidupan Madrasah yang tertib, aman dan damai.
Meningkatkan citra positif madrasah yang berwawasan sains dan teknologi informasi serta budaya modern yang Islami.
Sedangkan target pencapaian: Diterimanya lulusan MAN Cendekia Jambi di perguruan tinggi yang berkualitas baik di dalam maupun diluar negeri. Diraihnya prestasi akademik yang baik oleh alumni MAN Cendekia Jambi selama belajar di luar negeri. Dan, terciptanya kehidupan religus di lingkungan kampus MAN Cendekia Jambi yang diperlihatkan dengan prilaku ikhlas, mandiri, ukhuwah dan bebas berkreasi.
>>baca selengkapnya....

budayakan gemar membaca

Seandanya semua orang ditanya “Apakah kita harus membaca ?” saya yakin hampir semua orang akan menjawab “harus” kecuali orang gila atau orang tidak waras, selanjutnya kalau pertanyaannya dirubah “Apakah kita harus rajin membaca ? “ maka jawabannya masing-masing orang berbeda tapi kalau semua jawaban disimpulkan semuanya menyampaikan bahwa membaca itu penting dan diperlukan selain itu dengan membaca kita pun mengetahui dapat menambah ilmu pengetahuan.
Secara pribadi, sejak SMP saya sangat tertarik dengan buku-buku novel, cerita-cerita fiksi dan non fiksi serta catatan perjalanan seseorang. Ada banyak sekali teman saya yang sama sekali tidak tertarik untuk membaca (kecuali komik tentunya). Mereka hanya membaca buku-buku diktat sekolah dan kuliah. Atau banyak juga yang membaca buku populer dan best seller saja. Menurut saya best seller bukan menjadi tolok ukur baiknya suatu buku untuk dibaca atau tidak. Sering saya melihat buku-buku best seller yang tidak lebih dari buku yang memanfaatkan kesempatan atau merupakan cara pemasaran dari penerbit-penerbit itu, tapi isinya, wew..jelek banget.
Nah, budaya membaca ini sudah digembar-gemborkan sejak jaman dulu. Ada banyak slogan “Buku adalah jendela dunia” dan slogan-slogan sejenis, tapi itu hanya menjadi slogan kosong saja. Gimana tidak? Gagalnya budaya membaca ini menurut saya bukan 100% kesalahan masyarakat, tapi juga bisa jadi kesalahan pemerintah dan penerbit . Menurut saya, harga buku di Indonesia itu teramat mahal, jujur, apalagi untuk kelas mahasiswa dan pelajar. Lihat saja, harga buku *bermutu* di Indonesia ini pasti lebih dari Rp. 30.000 (ini sudah jarang sekali ada yang harga segini). Berapa harga makan untuk mahasiswa “normal”? Tidak lebih dari 5000-6000 rupiah. Bayangkan, harga buku bisa lebih dari 5-6 kali harga makan. Wew..Selain itu, kenapa yah tidak diadakan sistem seperti di beberapa negara, yaitu apabila sudah selesai dibaca, anda bisa mengembalikan buku itu dengan harga tertentu. Misalnya, Anda beli sebuah buku, dengan harga US$7.00, anda akan mendapatkan uang kembali apabila buku itu sudah dikembalikan dengan US$2.00, tentunya dengan syarat bukunya harus masi baik dan tidak rusak serta pada jangka waktu tertentu. Menurut saya itu sangat menarik, jadi itung-itung kita beli buku dengan harga US$5.00 apabila buku itu kurang menarik atau kita merasa cukup dengan sekali baca.
Usulan untuk penerbit, mungkin sebaiknya anda membuat buku murah, misalnya dengan kualitas cetakan yang biasa saja (jangna jelek) dan kertas yang murah, seperti mungkin paper bag ato gimana gitu dan ga usah pake hardcover ato apalah itu. Untuk pembeli seperti ini mungkin bisa dibatasi, misalnya untuk dapat membeli buku seperti ini, harus menjadi member atau menunjukkan kartu mahasiswa gitu.
Kalo saya ngobrol sama temen, mereka selalu ngomong, daripada beli, kenapa tidak membudyakan perpustakaan ato gimana gitu. Yap, sepatu, sepakat dan setuju..Konotasi perpustakaan adalah mencari buku tua yang udah ga ada dimana-mana, selain itu tempatnya membosankan karena lembab dan berdebu.apalagi perpustakaan yang kurang terawat atau dibersihkan.
Mudah- mudahan sedikit tulisan ini bisa bermamfaat bagi pembaca, marilah kita budayakan budaya gemar membaca karena sesungguhnya membaca itu indah dan telah diperintahkan oleh ALLAH SWT sejak turunnya Alqur’an pertama kali, sebagaimana diisyaratkan dalam surat Al ‘Alaq ayat 1 ..”bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu”
Ada satu quote lagi yang menarik yang mendukung pendapat di atas “Buku adalah pintu menuju hal-hal baru, yang akan membelit tubuh dan jiwa kita begitu memasukinya. Buku juga jendela. Dari keempat sisinya kita bisa menjelajah negeri impian dan menjadikan kita berpikir cerdas, kritis serta membangun rasa percaya diri.”
Oleh karena itu jangan ragu lagi mulailah dari sekarang untuk mencoba dan membiasakan budaya gemar membaca.
>>baca selengkapnya....

Jumat, Mei 29, 2009

Sekilas Tentang Barcode

Barcode adalah suatu kode dalam bentuk sejumlah baris tegak. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga kode baris atau kode batang atau sandi lurik. Ada pula yang hanya menuliskan barkod. Dalam tulisan ini akan digunakan saja istilah barcode dengan cetak miring. Kode berbentuk baris tegak ini dapat dibaca dengan suatu alat baca tertentu (barcode reader) untuk kemudian hasilnya dapat disalurkan ke komputer untuk diolah selanjutnya. Barcode dapat dibuat dengan menggunakan alat cetak barcode khusus atau menggunakan alat cetak biasa (printer). Pencetakan barcode menggunakan alat cetak khusus memerlukan kertas khusus pula, yang hanya dibuat khusus untuk mencetak barcode. Sedangkan jika menggunakan alat cetak biasa (printer dotmatrix, deskjet atau laser) kertas yang digunakan dapat lebih beragam misalnya kertas HVS, kertas duplikator atau kertas label berlem yang biasa digunakan untuk membuat label buku di perpustakaan. Contoh tampilan barcode dapat dengan mudah ditemukan pada kemasan produk barang komersil, misalnya pada kemasan mie instan, sabun, rokok, halaman belakang buku terbitan luar negeri, kartu surat izin mengemudi (SIM) dan sebagainya. Barcode pada kemasan produk komersil ini digunakan sebagai identifikasi produk, misalnya identifikasi mengenai ukuran kemasan, cita-rasa, jenis dan sebagainya.

Manfaat Barcode untuk Bidang PUSDOKINFO

Dalam bidang PUSDOKINFO barcode antara lain dapat digunakan untuk mempercepat dan mempertepat proses transaksi sirkulasi dokumen. Barcode dapat dicetak pada kartu anggota perpustakaan. Kode ini akan menunjukkan kode khusus nomor identifikasi anggota untuk memudahkan input data pengguna jika pengguna akan melakukan transaksi peminjaman atau pengembalian buku. Barcode juga dicetak atau ditempelkan pada buku untuk memudahkan input data buku jika sebuah buku akan dipinjam atau dikembalikan oleh seorang pengguna. Penggunaan barcode terbukti sangat mempercepat dan mempertepat transaksi sirkulasi, karena tidak akan terjadi lagi kesalahan ketik nomor anggota atau nomor kode buku pada level proses transaksi. Kesalahan hanya mungkin timbul pada level input data awal kode pengguna atau kode buku pada bagian pemasukan data.
>>baca selengkapnya....

Membangun Masyarakat Cinta Perpustakaan

Upaya menumbuhkembangkan minat baca masyarakat bisa ditingkatkan dengan memberikan fasilitas pelayanan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.
Bangsa yang maju dapat diukur dari tingkat minat baca masyarakat serta seberapa aktif masyarakat membaca setiap hari. Perpustakaan sebagai penyedia layanan bacaan bagi masyarakat menjadi representasi utama untuk mengukur tingkat minat baca masyarakat, seberapa banyak perpustakaan yang tersedia di suatu negeri, bagaimana fasilitasnya, berapa rasio masyarakat yang menjadi anggota perpustakaan, serta berapa banyak rata-rata buku dipinjam setiap harinya.
Disamping menjadi representasi kemajuan suatu negeri, keberadaan perpustakaan juga diharapkan bisa menjadi agen utama dalam mendorong minat baca masyarakat serta menyediakan bacaan yang cukup dan berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah diperlukan berbagai upaya agar perpustakaan dapat meningkatkan fasilitas layanan serta melakukan berbagai agenda kegiatan untuk mendorong minat baca masyarakat.
Ada empat elemen penting yang menjadi obyek bidikan agenda besar peningkatan minat baca masyarakat, yaitu pemerintah, perpustakaan, pustakawan dan masyarakat. Pemerintah sebagai penentu kebijakan utama, perpustakaan sebagai fasilitasnya, pustakawan sebagai agen perubahan dan masyarakat sebagai obyeknya.
Sebagai apapun dan siapapun kita, mari semua kita berpartisipasi memajukan Indonesia dengan meningkatkan minat baca kita masing-masing dan minat baca masyarakat di sekitar kita. Mari kita ramaikan dan kita majukan perpustakaan perpustakaan di negeri tercinta Indonesia.
KEGIATAN
Dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Membaca Nasional, Teratama bersama beberapa lembaga dan tokoh perpustakaan menyelenggarakan “LOMBA TULIS ARTIKEL NASIONAL 2009” dengan tema pilihan:
* Model Perpustakaan Ideal 2010
* Profil Pustakawan Ideal 2010
* Masyarakat Perpustakaan Cerdas 2010
* Peran Pemerintah bagi Perpustakaan
WAKTU PELAKSANAAN
* Waktu pengumpulan naskah artikel: tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Oktober 2009.
* Waktu pengumuman hasil lomba: tanggal 17 November 2009.
* Penyerahan hadiah: tanggal 27 November 2009.
* Publikasi Artikel terpilih: tanggal 17 November 2009 sampai waktu yang tidak terbatas.
PERSYARATAN PENULISAN
* Naskah ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dengan tatabahasa dan ejaan yang disempurnakan.
* Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya.
* Mencantumkan tema pilihan & judul artikel.
* Naskah diketik komputer dengan font arial atau time news roman, spasi baris 1,5 pt., ukuran kertas kwarto atau A4, Jumlah halaman minimal 3 dan maksimal 10.
* Naskah dikirim disertai lampiran identitas yang meliputi: Nama, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Pekerjaan, Asal Instansi, No.KTP/SIM dan melampirkan fotokopi atau scan image identitas.
* Naskah dapat dikirim dalam format softfile maupun printout.
* Naskah dikirimkan melalui:Email: panitialomba@teratama.com
* Pos surat: Hotel Borobudur Jl. Magelang Km.6,3 Jombor Yogyakarta 55284
* Langsung ke sekretariat panitia: Hotel Borobudur Jl. Magelang Km.6,3 Jombor Yogyakarta 55284 ( Kantor Teratama ).
* Kiriman Naskah yang telah sampai kepada panitia akan segera di posting/diumumkan di Internet.
* Panitia tidak bertanggungjawab terhadap pengiriman naskah yang tidak sampai ke tangan panitia.
* Peserta yang telah mengirimkan naskah lebih dari 7 hari dan tidak menemukan nama dirinya di pengumuman peserta dapat konfirmasi ke panitia melalui email panitialomba@teratama.com atau melalui telephone 081227444464, 085868112700.
SYARAT PESERTA
* Masyarakat umum
* Pelajar dan mahasiswa
* Pustakawan
KRITERIA PENILAIAN
1. Kreativitas
* Permasalahan
* Gagasan
* Tujuan
2. Kegunaan (kontribusi bagi perkembangan perpustakaan).
3. Penulisan
* Alur pikir dan pengorganisasian gagasan
* Ketajaman analisis
* Penggunaan bahasa ilmiah
HADIAH LOMBA
Juara I mendapat uang sejumlah Rp. 3.000.000,- *)
Juara II mendapat uang sejumlah Rp. 2.000.000,- *)
Juara III mendapat uang sejumlah Rp. 1.000.000,- *)
50 Besar mendapat berbagai hadiah kenangan dari Teratama dan sponsor

sertakan diri anda jika merasa cinta terhadap dunia perpustakaan.
>>baca selengkapnya....

Problem and Solution

Dalam mengelola dan memanage sistem layanan pustaka, terkadang kita di hadapkan pada berbagai macam masalah yang cukup rumit. sebagai pustakawan yang profesional kita harus mampu menangani persoalan tersebut.
Berikut ini beberapa problem yang sering terjadi, tak lupa kami sertakan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut :
• Peminjam ingin meminjam sebuah buku, namun buku yang akan dipinjam tidak ada di dalam stok buku tersedia.
o solusi : Dilakukan pecatatan atas buku yang ingin dipinjam namun belum ada pada stok. Dan daftar ini dapat dijadikan bahan untuk referensi jika penambahan stok buku dilakukan.
• Ada peminjam yang akan meminjam buku yang sedang dipinjam oleh peminjam lainnya.
o solusi : Pencatatan peminjaman harus ke dalam database yang baik dan dapat dilakukan waiting list atau daftar tunggu untuk buku yang sedang dipinjam. Dan jika buku dikembalikan, dapat diberitahu kepada peminjam yang berikutnya.
• Buku yang sudah dikembalikan ada yang statusnya masih tercatat dipinjam.
o solusi : pencatatan daftar peminjaman dan pengembalian buku harus segera diupdate secara otomatis pada saat pengembalian terjadi.
• Buku dipinjam terlalu lama atau tidak pernah dikembalikan oleh peminjamnya.
o solusi : daftar peminjam dicatat secara baik beserta dengan data identitas lainnya. Jika akan meminjam, identitas diperiksa dan jika dalam waktu tertentu buku tidak dikembalikan, maka peminjam dapat dihubungi.
• Seorang peminjam ingin meminjam suatu buku, buku tersedia dan ada di perpustakaan, namun belum dimasukkan dalam catalog buku.
o solusi : system harus dibuat agar tidak dapat memasukkan buku yang belum tercatat dalam catalog.
• Buku ada di dalam catalog perpustakaan, tetapi tidak dapat ditemukan bukunya.
o solusi : setiap pencatatan untuk catalog harus diperiksa ulang ada atau tidaknya buku tersebut.
• Kondisi buku ketika akan dipinjam atau dikembalikan rusak, halaman tidak lengkap, atau lainnya.
o solusi : Jika buku rusak ketika akan dipinjam, maka harus diberi keterangan jelas pada saat pencatatan peminjaman bahwa buku dipinjam dalam keadaan rusak. Dan kemudian pada saat pengembalian harus dilakukan pengecekan ulang terhadap kondisi buku.
• Peminjam ingin meminjam suatu buku, namun tidak dapat datang langsung ke perpustakaan.
o solusi : Disediakan jasa untuk pinjam-antar secara online baik melalui telephone atau website khusus dengan biaya tambahan untuk pengantaran.
• Seorang peminjam yang sudah terdaftar lama sebagai anggota, pada suatu waktu ingin meminjam banyak buku sekaligus, melebihi batasan yang ditentukan.
o solusi : Karena ada batas pinjam untuk mengurangi demand yang banyak maka jika ingin meminjam melebihi batas kuota peminjaman dikenakan biaya tambahan yang cukup besar agar peminjam dapat memikir dua kali untuk meminjam melebihi batas peminjaman.
• Seorang peminjam ingin mencari sebuah buku. Namun peminjam tidak tahu pasti judul buku yang ingin dipinjamnya, hanya mengetahui topik dan isi yang diinginkan dari buku.
o solusi : Buku harus dikelompokkan secara jelas dengan pencarian catalog yang mudah. Sehingga untuk peminjam yang seperti ini, dapat diberikan pilihan atau opsi yang jelas dari daftar buku yang tersedia dan mungkin sesuai dengan yang diinginkannya.
• Petugas tidak mengerti system. Petugas perpustakaan yang masih baru tidak dapat melayani peminjam buku dengan baik sebab system belum dipahami dengan baik.
o solusi : untuk petugas baru, harus diberikan pelatihan terlebih dahulu untuk pengenalan terhadap system atau dapat juga dilakukan pekerjaan percobaan dimana petugas baru diwajibkan untuk bekerja ditemani petugas yang lebih senior.
• Untuk anggota perpustakaan yang ingin membaca buku ditempat, terkadang hanya membaca saja, dan tidak mengembalikan buku ke posisi yang benar, sesuai catalog dan penempatannya.
o solusi : Diperlukan adanya petugas yang mengawasi dalam peletakan buku kembali dan apabila diperlukan, peletakan buku kembali pada tempatnya harus dilakukan oleh petugas tersendiri.
• Jika pada suatu waktu beberapa peminjam ingin meminjam buku secara bersamaan, waktu pelayanan menjadi lama, sebab data harus diinputkan satu persatu.
o solusi : Diperlukan adanya pelayanan secara bersamaan. Pencatatan peminjaman dilakukan secara otomatis oleh beberapa petugas sekaligus. Setiap petugas dapat mengakses data peminjaman yang sama pada saat yang bersamaan, sehingga proses pencatatan dapat dipercepat.
semoga bermamfaat dan membantu anda..
>>baca selengkapnya....

Rabu, Mei 27, 2009

perpustakaan MAN Cendekia Jambi

Sekilas profil perpustakaan

[perpustakaan mini dengan segudang manfaat. Berdiri di atas lahan seluas 125,05 m2 yang didesain khusus untuk mempermudah layanan teknis maupun sirkulasi koleksi perpustakaan. Lebih dari 10.000 eksemplar buku pelajaran dari berbagai penerbit sehingga memperkaya khasanah pengetahuan siswa dan guru.

Berbagai koleksi buku juga menghiasi setiap sudut ruangan. Di dalamnya juga terdapat layanan pencarian informasi secara online, download dan upload informasi melalui internet yang dapat diakses selama jam layanan perpustakaan ]

VISI : MENYEDIAKAN SUMBER PENGETAHUAN YANG KOMPETEN DAN BERKUALITAS BAGI SISWA DAN GURU GUNA MEMPERCEPAT PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN MADRASAH KHUSUSNYA DI MAN CENDEKIA JAMBI

MISI : MELAKUKAN PENGOLAHAN, PELAYANAN, PENYEBARAN DAN PERAWATAN SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN YANG BERKUALITAS BAGI SISWA DAN GURU DI MADRASAH MELALUI PENINGKATAN MUTU PERPUSTAKAAN, MENINGKATKAN KERJSAMA DENGAN PIHAK TERKAIT DEMI MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT DAN BUDAYA GEMAR MEMBACA

JAM LAYANAN : Senin – Jum’at pukul 07.00 – 16.00 WIB

Sabtu pukul 07.00 – 13.00 WIB

>>baca selengkapnya....